Begitu dahsyatnya pengaruh doa ibu terhadap anak-anaknya. Sampai-sampai mobil bus dan mobil truk menjadikan kata “doa ibu” dituliskan di kaca atau bak truk, sebagai pengingat bagi sesiapa saja yang membacanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi.” (HR. Abu Daud : 1536)
Menyoal tentang pengaruh doa orang tua kepada anak, maka kita teringat dengan kisah Juraij. Juraij, sang ahli ibadah itu, sempat diterpa fitnah. Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad mencantumkan detail kisahnya.
Syahdan, ibunda Juraij memanggil dirinya yang sedang beribadah. Akan tetapi, tiga kali memanggil, namun tak ada respon dari Juraij. Hingga ibundanya pun begitu marah. Lantas berdoa,
لاَ أَمَاتَكَ اللهُ يَا جُرَيْجُ! حَتىَّ تَنْظُرَ فِي وَجْهِ المُوْمِسَاتِ
“Semoga Allah tidak mewafatkanmu, wahai Juraij, hingga wajahmu dihadapkan di depan pelacur.”
Benar saja, Juraij dituduh telah menghamili seorang wanita pelacur, hingga orang-orang menghancurkan tempat ibadahnya lantaran kecewa pada dirinya yang dipandang sebagai ahli ibadah.
Meskipun pada akhir cerita, tuduhan itu tak terbukti, sebab bayi mungil yang dilahirkan wanita pelacur itu, biidznillah bisa berbicara menceritakan fakta sesungguhnya.
Ada pelajaran berharga dari kisah ini;
Betapa doa seorang ibu itu begitu mustajab.
Lain halnya dengan kisah selanjutnya. Adab seorang ibunda, yang begitu marah melihat anaknya menaburkan tanah atau pasir di atas jamuan makan, yang telah berlelah-lelah dibuatnya.
اذْهَبْ جَعَلكَ اللهُ اماماً لِلحَرَمين
“Pergilah…! Semoga Allah menjadikanmu Imam Masjid Haramain.”
Begitulah doa baik dari sosok ibunda yang sangat marah pada anaknya. Walhasil, kini anak tersebut menjadi pimpinan Imam Masjidil Haram; Syaikh Abdurrahman As Sudais namanya.
Betapa doa seorang ibu itu begitu mustajab.
Bunda sekalian, semarah apapun kita pada anak kita, mari doakan yang baik-baik untuk mereka. Sebab doa orang tua itu begitu mustajab.
Lalu, bagaimana sekiranya pernah ‘keceplosan’ terlontar doa buruk pada anak kita?
Guru kami, Ustadz Zaid Susanto Lc hafizhahullaahu ta\’ala, mengatakan :
((Cara mencabut ucapan buruk pada anak kita adalah dengan berdoa di waktu mustajab,
“Ya Allah, seluruh ucapan burukku untuk anakku, janganlah kau kabulkan.”))
••• ════ °° ════ •••
Ditulis oleh :
Kak Erlan Iskandar,
Yogyakarta, 1 Dzulqa’dah 1441H