Melindungi Sang Buah Hati Sejak Dini

Islam sangat memotivasi orang tua untuk menjaga dan melindungi sang buah hati.

Bahkan sebelum sang buah hati lahir ke dunia, Islam sudah mengajarkan untuk memohon perlindungan pada Allah, agar menjaga anaknya.

Ketika sang suami pertama kali berdua-duaan dengan sang istri, suami disunnahkan untuk memegang ubun-ubun istri sembari berdoa,

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

\”Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.” (HR. Abu Daud, no. 2160; Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Pun, ketika sebelum berhubungan badan, Islam pun memerintahkan untuk memohon perlindungan agar anak kita terlindungi dari syaitan.

اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

\”Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki (anak) yang Engkau anugerahkan kepada kami”

Nabi shallallahu \’alaihi wa sallam ketika menerangkan bacaan doa ini, beliau melanjutkan pemaparannya dengan menjelaskan sebuah keutamaan,

فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا

Jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.’ ” (HR. Bukhari, no. 6388; Muslim, no. 1434)

Masya Allah,

Islam adalah agama yang sempurna, mengatur segala aspek kehidupan manusia.

Bahkan, sampai dengan tuntunan hubungan suami istri hingga perhatian untuk melindungi anak juga diatur dalam Islam.

Yang jadi musibah adalah; ketika kita sebagai orang tua justru tidak melindungi anak kita dan menjerumuskan anak dalam bahaya.

Adakah orang tua yang demikian?

Jawabannya banyak.

Temukan contohnya pada serial artikel dari Kak Erlan berikutnya. Insyaallah ta\’ala

••• ════ °° ════ •••

Ditulis oleh : Kak Erlan Iskandar hafizhahullah

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *