Nabi shallallahu \’alaihi wa sallam adalah pemimpin besar dan tokoh yang sangat dimuliakan. Dengan posisi beliau yang tinggi, tak menghalangi beliau untuk senantiasa tawaduk dan begitu dekat dengan anak-anak. Beliau tak segan memberikan doa, pelukan dan ciuman sebagai bentuk kasih sayang beliau kepada anak-anak.
Adalah Abu Hurairah radhiyallah \’anhu yang meriwayatkan kisah berhikmah kepada kita. Kisah ini bermula tatkala Nabi shallallahu \’alaihi wa sallam tiba di rumah putrinya, Fathimah, kemudian beliau bertanya tentang cucunya,
أَثُمَّ لُكَعٌ؟ أَثُمَّ لُكَعٌ؟
\”Apakah si kecil ada di sana? Apakah si kecil ada di sana?\”
Abu Hurairah melanjutkan, \”Tidak lama kemudian cucu Nabi itu bergegas datang menghampiri Nabi, lalu Nabi pun MEMELUK dan MENCIUM-nya sembari berdoa,
اللهمّ أحبّه وأحبّ من يحبّه
\”Ya Allah, cintailah dia dan cintailah orang yang mencintainya.\” (HR. Bukhari No. 2122 dan Muslim No. 2421)
Begitulah Nabi kita mengajarkan untuk menebar kasih sayang kepada anak kecil. Seperti itu pula yang dilakukan oleh sahabat terbaik Nabi, Abu Bakar As Siddiq radhiyallahu \’anhu.
Dari \’Uqbah bin al-Harits radhiyallahu \’anhu, beliau mengisahkan,
رَأَيْتُ أبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عنْه، وحَمَلَ الحَسَنَ وهو يقولُ: بأَبِي شَبِيهٌ بالنبيِّ، ليسَ شَبِيهٌ بعَلِيٍّ وعَلِيٌّ يَضْحَكُ
\”Aku melihat Abu Bakar dalam keadaan sedang MEMANGKU al-Hasan, lalu beliau pun berkata, \”Bapakku sebagai tebusannya, si Hasan ini mirip Nabi, sama sekali tak mirip dengan Ali\”. Mendengar hal ini, Ali pun tertawa.\” (HR. Bukhari No. 3750)
Dua kisah di atas merupakan potret teladan akan pentingnya memberi kasih sayang dan menghiasi pengasuhan dengan cinta. Jangan segan dan malu, untuk memberi kasih sayang untuk anakmu.
••• ════ °° ════ •••
Kak Erlan,
1 Jumadal Ula 1442 H