Dari 300 juta sel sperma, hanya ratusan saja yang bisa sampai tuba falopi. Dari ratusan sel yang tersisa, hanya ada satu sel sperma saja yang bertemu sel telur. Sejak lahir ke dunia ini, kita sudah menjadi pemenang. Ternyata, terlahir sebagai seorang manusia merupakan anugerah dari Allah ta’ala.
Dari 7,7 milyar manusia di atas muka bumi, hanya sekitar 20% saja yang beragama Islam. Kita salah satunya. Ternyata, tumbuh sebagai seorang hamba juga merupakan anugerah dari Allah ta’ala.
Kita dimudahkan mendapatkan pasangan hidup disaat banyak orang kesulitan menemukan tambatan hati. Kita juga dimudahkan memperoleh karunia berupa buah hati disaat begitu banyak pasangan yang sangat berharap dan sudah lama menanti.
لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ (49) أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ (50)
“Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.” (QS. Asy Syura : 49-50)
Ada yang tidak dikaruniai keturunan, semisal Nabi Isa dan Nabi Yahya.
Ada juga yang diberi keturunan hanya anak laki-laki saja, semisal Nabi Ibrahim.
Ada pula yang diberi keturunan hanya anak perempuan saja, semisal Nabi Luth.
—
Apapun keadaan dan kondisi kita, yang jelas kenikmatan Allah itu tak berbilang jumlahnya.
Ternyata, Allah dengan segala kasih-Nya, telah begitu banyak memberikan kenikmatan yang berlimpah kepada kita.
Allah mengehendaki dan memilih kita, sebagai hamba yang dititipi berbagai nikmat yang terhitung jumlahnya.
Tidak terkecuali anak-anak kita baik yang laki-laki dan perempuan. Itu juga merupakan anugerah kenikmatan.
Sudahkah kita mensyukurinya?
••• ════ °° ════ •••
Ditulis oleh :
Kak Erlan hafizhahullah,
Yogyakarta, 10 Syawal 1441H