Bagaimana Menjelaskan Kepada Anak Tentang Tindakan Orang Lain yang Tidak Baik, Tanpa Berkesan Kita Mengghibahi Orang Tersebut?

Nama: Ummu Zerrin

Domisili: Bukittinggi

Jazakumallahu khairan kak Erlan dan kak Yogi

Menanamkan adab adalah salah satu tugas penting  dalam parenting.

Bisa diterangkan tanpa menyebutkan identitas orang yang berbuat kesalahan.

Semisal sabda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

يَا عَبْدَ اللَّهِ ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ ، كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ

“Wahai hamba Allah, jangan menjadi seperti *si fulan*. Dahulu ia rajin shalat malam, sekarang ia meninggalkan shalat malam tersebut.” (HR. Bukhari no. 1152 dan Muslim no. 1159)

Namun, perlu diketahui, adakalanya menyebutkan person itu dibolehkan, jika memang mudhorot yang diperbuat itu besar dan dalam rangka memperingati ummat dari keburukannya.

Kemudian, seni menjelaskan yang berikutnya adalah dengan mengajak anak merenung dan merefleksikan atas pristiwa yang terjadi. Dalam psikologi disebut dengan mindfulness.

Misalnya anak diminta merasakan jika anak berbohong, anak diminta bagaimana rasanya jika dibohongi dan bagaimana tidak enaknya jika dibohongi, hal ini bisa menjadi efektif karena fase anak adalah fase-fase imajinasi, sehingga anak anak menjadi mudah membayangkan dan merenungkan.

Semoga terjawab. Baarakallah fiik.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *