Kesalehan orang tua akan bermanfaat bagi anak, baik di dunia maupun di akhirat.
Allah ta’ala berfirman,
وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ
“Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Rabb-mu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu.” (QS. Al Kahfi : 82)
Inilah diantara penjagaan Allah di dunia terhadap dua orang anak yatim yang lahir dari orang tua yang saleh.
Syaikh Musthafa Al Adawy menerangkan perihal ayat ini,
“Perhatikanlah bagaimana Allah menjaga harta dan simpanan anak yatim tersebut, karena disebabkan kesalehan orang tuanya.” 📝 (Fiqh Tarbiyatul Abna, Hal. 20)
Sedangkan di akhirat, anak pun mendapatkan manfaat dari kesalehan orang tuanya.
Jika orang tua mendapatkan derajat yang tinggi di surga, maka anak-anak yang mengikutinya dalam keimanan-pun akan diangkat derajatnya, dan dibersamai dengan orang tuanya.
Allah ta’ala berfirman,
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱتَّبَعَتۡهُمۡ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلۡحَقۡنَا بِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَمَآ أَلَتۡنَٰهُم مِّنۡ عَمَلِهِم مِّن شَيۡءٖۚ كُلُّ ٱمۡرِيِٕۢ بِمَا كَسَبَ رَهِينٞ
“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. Ath Thur : 21)
Melihat manfaat kesalehan orang tua yang luar biasa, sudah sebesar apa kita mengusahakannya?
—
Kak Erlan yakin Ayah-Bunda sudah mengetahui akan keutamaan ini.
Akan tetapi, tujuannya grup ini dibuat adalah agar kita bisa saling sharing, saling mengingatkan dan menambah kembali semangat kita menuju pribadi orang tua yang saleh.
Tidaklah “terlalu siang” untuk memulai.
Tidaklah “terlalu pagi” untuk berbenah.
Tetap semangat Ayah Bunda..
Semoga bermanfaat.
— 📝Ditulis oleh Kak Erlan Iskandar