Seorang chef di restoran, pandai dalam menyajikan rasa yang enak pada makanan dikarenakan ia sudah berletih-letih untuk kursus, tak henti mencoba dan terus belajar.
Seorang montir di bengkel, ahli dalam memperbaiki kendaraan dikarenakan ia sudah berlelah-lelah untuk kursus, menambah jam terbang dan terus menerus belajar.
Bayangkan Ayah-Bunda dan calon ayah-bunda sekalian…
Jika seorang chef yang menyajikan makanan dan montir yang memperbaiki kendaraan, mereka perlu kursus dan belajar; maka apakah menjadi orang tua yang amanahnya adalah mendidik anak, tidak butuh belajar?
Tentu saja, orang tua sangat perlu untuk belajar.
Seorang chef dan montir yang status bekerjanya dalam sehari hanya 8-12 jam saja, perlu belajar. Apalagi orang tua yang sejak anaknya lahir ke dunia, statusnya sebagai orang tua, tak pernah berhenti selama 24 jam dalam sehari semalam, tentu lebih-lebih lagi sangat butuh untuk belajar.
Mari Ayah-Bunda sekalian, kita simak firman Allah berikut,
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا
“Wahai orang-orang yang beriman, Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At Tahrim : 6)
Ali bin Abi Thalib menerangkan yang dimaksud dengan menjaga diri dan keluarga dari api neraka adalah dengan cara,
“Ajarkan ilmu dan didik mereka.” (Jaamiul Bayaan fii Ta’wilil Qur’an)
Syaikh Abdurrazzaq menegaskan, “Maka ayat ini sudah sangat cukup menjadi dasar yang kuat terkait kewajiban bagi orang tua untuk memperhatikan anak-anaknya dan memberikan pendidikan kepada mereka.” (Rakaaiz fii Tarbiyatil Abna)
Imam Al Ghazali menuturkan,
“Ketahuilah bahwa anak itu adalah amanah bagi kedua orang tuanya. Hatinya masih suci bagaikan permata yang polos nan mulus, yang terbebas dari semua guratan goresan dan ukiran. Hati seorang anak bisa saja tergores dan penuh bercak noda, dikarenakan hatinya mudah condong pada sesuatu yang diarahkan padanya. Jika orang tua membiasakan anaknya dengan kebaikan, berusaha mendidik dan mengajarkan anaknya, maka anaknya akan tumbuh di atas kebaikan, sehingga orangtuanya akan berbahagia di dunia dan akhirat kelak.” (Dinukil dari Al Wajiiz fit Tarbiyah, Hal. 1)
—
Kita perlu belajar, untuk bisa menunaikan amanah kita sebagai orang tua: mendidik dan mengajarkan mereka. Kita tidak akan bisa mendidik dan mengajar, jika kita tidak belajar.
Pepatah Arab menyindir diri kita,
فاقد الشيء لا يؤطيه
“Tidak akan bisa memberi, jika kita tidak memiliki”
Persis. Tidak akan bisa mengajar, jika kita tidak mau belajar.
••• ════ °° ════ •••
Ditulis oleh :
Kak Erlan hafizhahullah,
Yogyakarta, 17 Syawal 1441H