Bolehkah Memberi Hadiah Jika Anak Semangat Belajar?

Memberi reward atau apresiasi dengan hadiah adalah diantara metode pendidikan yang tak boleh diabaikan. Kita jumpai banyak kisah dari orang saleh terdahulu yang mendidik anaknya dengan memberi hadiah.

Ibrahim Bin Adham bertutur,

‎قال لي أبي : اطلب الحديث، فكلما سمعت حديثا وحفظته فلك درهم، فطلبت الحديث على هذا

“Ayahku berkata kepadaku, ‘Carilah hadits. Setiap engkau mendengar satu hadits dan menghafalkannya, maka kamu dapat satu dirham. Dulu aku mencari hadits semangat karena hadiah ini.” (Syarafu Ash-habil Hadits, 140)

Syaikh Nashir Ahmad Ath Thoyyar dalam kitab \”Kaifa Turabbi Abna-aka\” menjelaskan bahwa diantara karakter anak itu adalah ���Hubbut Tasyji\’ (suka diapresiasi dan disemangati) dan juga ���Hubbut Tanaafus (suka berlomba-lomba).

Oleh karenanya, tak mengapa memancing semangat anak untuk mendapatkan hadiah jika ia rajin belajar ataupun mengerjakan ibadah lainnya.

Hanya saja, orang tua perlu menyampaikan catatan-catatan penting saat memberikan hadiah kepada anak, agar sang anak tidak \”candu dengan hadiah\” yang membuatnya tidak mau beribadah jika tanpa hadiah.

Diantara catatan-catatan penting yang perlu disampaikan ialah :

1️⃣ \”Hadiah dari Ayah Bunda ini sifatnya hanya sebagai motivasi. Supaya adik terlatih sehingga makin semangat belajarnya.\”

2️⃣ \”Kita belajar dan melakukan ibadah lainnya harus tetap karena Allah yaah. Kita harus ikhlas. Ikhlas itu artinya kita beramal dengan hanya mengharapkan balasan dari Allah.\”

3️⃣ \”Hadiah dari Allah itu jauh lebih istimewa lho daripada hadiah dari Ayah Bunda. Hadiah dari Allah itu adalah balasan yang terbaik, yakni surga yang penuh dengan kenikmatan. Apapun yang kita minta di surga, akan dikabulkan Allah ta\’ala.\”

4️⃣ \”Jadi, adik harus semangat belajar niat utamanya harus karena Allah yah. Adapun hadiah dari Ayah Bunda sifatnya cuma jadi pelengkap saja. Semangat terus ya belajarnya.\”

Sounding dan memberikan afirmasi terkait catatan di atas, jangan dipandang sepele dan remeh. ���Sebab kata-kata yang kita ucapkan pada anak itu akan memberikan dampak dan mempengaruhi cara pandang.

Allahu a\’lam.

Baarakallaahu fiikum

••• ════ °° ════ •••

✍���Al Faqir ilaa Maghfirati Rabbih

Kak Erlan Iskandar

Pesawaran-Lampung, 22 Ramadhan 1442H

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *