—
Fudhail bin ‘Iyadh bercerita,
رأى مالك بن دينار رجلاً يُسيءُ صلاته ، فقال : ما أرحمني بعياله
Syahdan, Malik bin Dinar melihat seorang lelaki yang buruk salatnya.
Sejurus kemudian, ia berkata, “Duh, sungguh kasihan sekali keluarganya!”
فقيل له : يا أبا يحى ، يسيء هذا صلاته و ترحم عياله ؟
Lalu ada yang bertanya kepada Malik bin Dinar,
“Wahai Abu Yahya, laki-laki tadi yang buruk salatnya, tapi mengapa yang dikasihani keluarganya?”
قال : إنه كبيرهم ، و منه يتعلمون
Malik bin Dinar berkata, “Sesungguhnya laki-laki tadi adalah orang yang paling tua di keluarganya. Anggota keluarganya akan belajar darinya.” (Hilyah 2/343)
Ayah Bunda, kisah di atas selayaknya menjadi penyemangat bagi kita untuk terus belajar menjadi teladan yang baik agar kita bisa berstatus sebagai orang tua hebat bagi anak-anak kita.
Jika sebidang tanah berkualitas baik maka akan tumbuh pula tanaman baik di atasnya.
Allah ta’ala berfirman,
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهٗ بِاِذْنِ رَبِّهٖۚ وَالَّذِيْ خَبُثَ لَا يَخْرُجُ اِلَّا نَكِدًاۗ كَذٰلِكَ نُصَرِّفُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّشْكُرُوْنَ
\”Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.\” (QS. Al A\’raf : 58)
Semoga Allah bimbing kita semua.
••• ════ °° ════ •••
✍���Al Faqir ilaa Maghfirati Rabbih
Kak Erlan Iskandar
Sleman, 16 Ramadhan 1442H